Sejumlah anak muda di Kota Bandar Lampung yang menamakan dirinya Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi, menginisiasi sayembara untuk menangkap praktik politik uang pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 27 November 2024.
Koordinator Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi Nick Kurniawan mengatakan gagasan awal tersebut muncul setelah pihaknya melakukan diskusi dengan berbagai elemen pemuda, mahasiswa dan masyarakat.
“Kami berdiskusi menyikapi fenomena praktik politik uang yang biasa terjadi pada pesta demokrasi lima tahunan di tingkat lokal khususnya di Kota Bandar Lampung,” ujar Nick, Selasa (1/10/2024).
Menurut Nick, berkaca dari pelaksanaan pemilu maupun pilkada sebelumnya, pihaknya banyak menemukan mobilisasi massa, mulai dari pemberian maupun pembagian sembako dan politik uang.
“Meskipun mobilisasi massa, pemberian maupun pembagian sembako dan politik uang yang dilakukan secara massif, namun penegakan hukum berupa tindakan yang dilakukan pihak terkait belum optimal,” kata dia.
Sementara itu Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Bandar Lampung, Oddy J Marsa mengapresiasi inisiasi yang digagas Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi.
Sebab menurutnya, dengan sayembara yang dilakukan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam konteks pengawasan.
“Terlebih Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi akan memberikan reward kepada masyarakat yang berani melaporkan dugaan pelanggaran khususnya mobilisasi massa, pemberian maupun pembagian sembako dan politik uang,” kata Oddy J Marsa.
Nick Kurniawan menambahkan, sayembara yang digelar terbuka bagi individu atau kelompok masyarakat yang berhasil menangkap dan melaporkan pelaku politik uang selama masa pemilihan.
Melalui sayembara ini, masyarakat diajak aktif berpartisipasi dalam menjaga kualitas demokrasi dengan mengawasi pelanggaran yang dapat merusak proses pemilihan yang jujur dan adil.
“Sebab kami berkomitmen memerangi praktik politik uang yang telah menjadi ancaman nyata bagi demokrasi di Bandar Lampung. Inisiasi ini merupakan langkah konkret untuk memperbaiki sistem politik khususnya di Bandar Lampung,” ujarnya
Nick memastikan masyarakat yang berhasil menangkap dan melaporkan oknum pelaku politik uang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 10 juta sebagai bentuk apresiasi atas keberanian dan peran aktif masyarakat dalam menjaga demokrasi yang bersih.