“Kalau nanti sudah dialirkan air, pasti kebawa tanahnya. Ini bisa jebol irigasinya, karena pondasinya cuma tanah biasa,” ujarnya kepada awak media, Kamis (6/11/2025).
Ketika media mencoba melakukan konfirmasi ke Kepala Desa Sindang Garut, yang bersangkutan tidak berada di kantor desa. Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Ketua Gapoktan sekaligus pengurus BUMDes Rajawali Sindang Garut, Yudi Astoro, namun tidak berada di rumah. Pesan WhatsApp yang dikirim ke nomor pribadinya (0882-xxxx-6075) hanya centang dua tanpa balasan.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui dinas terkait segera turun ke lokasi untuk mengevaluasi dugaan penyimpangan proyek tersebut. Mereka menilai, bila proyek semacam ini dibiarkan, kerugian akan ditanggung masyarakat.












